السّلام عليكم ورحمة الله وبركاته

KEPADA DATO/DATIN/ TUAN/PUAN YANG BUDIMAN, KAMI MEMERLUKAN SEBARANG SUMBANGAN ATAU ZAKAT UNTUK KEPERLUAN/PEMBIAYAAN PUSAT TAHFIZ INI. SEMOGA SEGALA KEPERIHATINAN DAN SUMBANGAN TUAN-TUAN/PUAN-PUAN AKAN DIBERI PAHALA DENGAN SETIAP HURUF YANG DIBACA OLEH PELAJAR-PELAJAR TAHFIZ DAN JUGA DIUCAPKAN JUTAAN TERIMA KASIH.

EMAIL: pbtaajaya@gmail.com

AKAUN BANK ISLAM (SG. PETANI):

(MAAHAD TAHFIZ AL-QURAN AMAN JAYA)

02020010048741

Thursday, October 22, 2009

Apabila hati betul maka seluruh anggota badan akan betul


بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ

Saudaraku, ada hadis yang sangat terkenal:
Di dalam diri manusia ada segumpal daging yang apabila ia salih maka salihlah seluruhnya, jika ia fasad (rosak) maka fasadlah seluruhnya. Ingatlah bahwa dia itu adalah qalb (hati).

Qalb adalah bentuk mashdar dari akar kata (qalaba-yaqlibu-qalban) yang bererti membalikkan atau memalingkan. Dalam banyak kamus Arab-Melayu, kata qalb bila berdiri sendiri bererti hati, jantung atau akal.

Apabila makna qalb tersebut dihubungkan dengan fisiologi jantung dalam tubuh manusia, kita jumpai bahwa kata-kata membalikkan, merubah, merobohkan, mengganti, dan memutarkan menunjukkan fungsi jantung. Dalam tubuh manusia, jantung berperanan sebagai penyalur darah ke seluruh tubuh dari hujung hingga ke hujung. Darah yang dipam dan mengalir dalam tubuh bersirkulasi dari jantung dan kembali lagi ke jantung. Darah membawa zat-zat yang diperlukan oleh tubuh sebagai tenaga. Maka jika jantung berhenti mengepam darah, tubuh akan lemas bahkan boleh mati.

Alasan boleh diertikan dengan jantung, sebab Nabi SAW. menyebutnya dengan segumpal daging yang menjadi standar bagi sehat atau sakitnya tubuh. Seorang penulis Mesir menulis sebuah buku tentang kedoktoran Islam. Ia merujuk pada hadis tersebut untuk menunjukan peranan jantung dalam seluruh mekanisme tubuh kita. Alasan boleh diertikan dengan hati oleh sebab hadis tersebut sesungguhnya merupakan akhir dari pembicaraan tentang haram, halal, dan syubhat.

Dari Abi Abdillah Al-Nu’man ibn Basyir r.a. berkata bahwa Dia pernah mendengar Rasulullah saw.bersabda:
Sesungguhnya yang halal telah jelas, yang haram telah jelas dan antara keduanya adalah hal-hal syubhat (samar-samar) yang tidak diketahui banyak orang. Barang siapa yang menjaga diri dari hal-hal syubhat, maka ia benar-benar melakukan pembebasan bagi agama dan harga dirinya. Barangsiaa terjerumus pada hal-hal yang syubhat, maka ia pasti akan terjerumus pada yang haram. Seperti seorang penggembala yang menggembalakan di sekitar tempat terlarang, sehingga hampir saja ia masuk ke padanya. Ingatlah bahwa setiap raja memiliki tempat terlarang. Ingatlah bahwa tempat larangan ALLAH ialah hal-hal yang diharamkanNya. Ingatlah di dalam diri manusia ada segumpal daging yang apabila ia shalih maka shalih-lah seluruhnya, jika ia fasad (rosak) maka fasadlah seluruhnya. Ingatlah bahwa dia itu adalah qalb.

Dalam hadis Riwayat Ibn Majah dari Abu Musa, Nabi Muhammad Saw.dikatakan, “perumpamaan qalb bagaikan sehelai bulu yang dibolak-balikkan angin di tanah lapang”.
Dan karena makna ini, Hemat al-Qurthubi, Rasulullah saw.sering bermunajat dengan do’a ini “Allahumma yaa mutsabbita al-qulub, tsabbit qulubanaa `ala tha’atika”- Wahai Zat yang menstabilkan qalb (hati), stabilkan qalb kami pada ketaatan kepada-Mu”.

Ada ulama mengemukakan alasan mengenai hati yang bersifat psikis (qalb) dinamai qalbu. Imam Al-Ghazali mengemukakan kerana perubahannya melebihi kecepatan mendidih air dalam kuali. Dikatakan dalam syair, “Qalbu dinamai dengan qalbu hanyalah karena bolak-baliknya, sedangkan pemikiran membuat manusia mencapai banyak derajat.”

Saya hendak menyatakan, bahwa terdapat hubungan yang sangat berkaitan antara qalb dengan organ tubuh manusia.

Agar kita tetap sehat, maka mulai sekarang mari kita menjaga qalb atau hati kita tetap sehat

Menurut Imam Al Ghazali, Qalb terdiri dari:
Empat Jenis Qalb:

Qalb(hati) itu ada empat macam:
1.Qalb yang bersih, padanya pelita yang bersinar gemilang. Maka itulah Qalb Al-Mumin.
2.Qalb yang hitam terbalik, maka itulah Qalb Al-Kafir.
3.Qalb terbungkus yang terikat dengan bungkusnya, maka itulah Qalb Al-Munafiq.
4.Qalb yang melintang, padanya keimanan dan ke-nifaq-an.

Mengapa Qalb yang Bersih Diperlukan?

Orang bertanya kepada Rasulullah saw, “Wahai Rasulullah! Di manakah Allah? Di bumi atau di langit ? Rasulullah saw. menjawab, “Allah Ta’ala berfirman:

“Tidak termuat Aku oleh bumi-Ku dan lelangit-Ku, dan termuat Aku oleh qalb hamba-Ku yang Mu’min, yang lemah-lembut, yang tenang-tenteram”
- Hadis Nabi saw -

وَلَكِنَّ اللَّهَ حَبَّبَ إِلَيْكُمُ الْإِيمَانَ وَزَيَّنَهُ فِي قُلُوبِكُمْ
” .. Allah menjadikan kamu cinta kepada keimanan
dan menjadikan iman itu indah dalam qalb-mu .. ”
(Al Hujuraat: 7)

أُوْلَئِكَ كَتَبَ فِي قُلُوبِهِمُ الْإِيمَانَ
” .. mereka itulah orang-orang yang telah dituliskan
dalam hati2 mereka al-’Iman.”
(Al Mujaadilah: 22)

Penyakit Hati
Ini bererti mengapa Qalb yang bersih diperlukan, karena Qalb merupakan tempat cahaya Iman. Sedangkan yang menyebabkan Qalb menjadi kotor adalah penyakit hati.

يَا أَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاءتْكُم مَّوْعِظَةٌ مِّن رَّبِّكُمْ وَشِفَاء لِّمَا فِي الصُّدُورِ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِينَ
“Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.”
(Yunus:57)

Sebab-sebab Qalb Terhijab:
• Mencintai kehidupan dunia.
• Mempertuhankan hawa-nafsu.

Imam Ja’far Ash Shidiq seperti dikutip dalam buku Tao of Islam (Mizan, 1996), mengklasifikasikan hawa nafsu ini menjadi 75 jenis, beberapanya a.l.:
Jahat (wazir kebodohan)
1.Kekafiran
2.Penyangkalan
3.Keputusasaan
4.Ketidakadilan
5.Kemarahan
6.Mengeluh
7.Kecil hati
8.Keserakahan
9.Kekejaman
10.Kemurkaan
11.Kebodohan
12.Kepandiran
13.Tak kenal malu
14.Kerinduan
15.Kelancangan
17.Kesombongan
18.Dendam
19.Kemiskinan
20.Pengunduran diri
21.Permusuhan
22.Kekasaran
23.Kebencian
24.Pelanggaran janji
25.Curang
26.Kejorokan
27.Ketidakpedulian
28.Ketergesa-gesaan
29.Keras kepala
Dan lain-lain

Semua ini disebut penyakit hati, yang akan menyebabkan penyakit jasmani, (Wallahu’alam)

No comments:

Post a Comment