Akhlaqiyaat

If there is one lesson which history has taught us, it is the fundamental importance of will power, as much for nations as for individuals, and in every circumstance of life, great or small. Greek civilization ended in failure, not because of the lack of intelligence, but because of the lack of character, of morality!” - George Sarton, petikan buku Introduction to the History of Science.

Ini bukan lah petikan dari seorang cendiakawan Islam tetapi dari pena seorang bukan Islam. Akhlaq adalah satu perkara yang sangat penting dalam kehidupan manusia dalam seharian. Tanpa akhlaq manusia akan jadi hina dan kehinaan ini akan menyerap keseluruh kehidupan, kemudian akan jadi barah yang akan memusnahkan hidup yang sementara ini.

Marilah kita bersama merenung firman Allah yang Maha Esa ini buat peringatan kita bersama:

“Orang-orang Munafik lelaki dan perempuan, setengahnya adalah sama dengan setengahnya yang lain; mereka masing-masing menyuruh dengan perbuatan yang jahat, dan melarang daripada perbuatan yang baik. Dan mereka pula menggenggam tangannya (bersifat bakhil kedekut). Mereka telah melupakan Allah dan Allah juga melupakan (tidak menghiraukan) mereka. Sesungguhnya orang-orang Munafik itu, merekalah orang-orang yang fasik.” [Al-Taubah 9: 67]

MASIH SEBUAH PELAN

Sesungguhnya masih belum terlambat. Masih punya masa. Nafas masih mengisi dada, mentari masih setia di ufuknya.

Nasihatilah diri dan keluarga, nasihatlah rakan dan jiran tetangga. Nasihatlah masyarakat dan orang ramai. Nasihatlah semua yang sampai nasihat kita kepadanya.

Namun nasihat khusus buat pemimpin negara, murka Tuhan jangan dileka, balanya ke atas kamu, kami dan anak-anak kita.

Akhirnya:

Oleh itu, biarkanlah mereka (Wahai Muhammad) tenggelam dalam kesesatannya dan leka bermain-main (dalam dunianya), sehingga mereka menemui hari yang dijanjikan kepada mereka (untuk menerima balasan)! [al-Ma'aarij 70: 42]

Selamatkanlah negara kami ya Allah!